In accordance with OJK's directive on Strengthening Transparency and Risk Management of Technology-Based Peer-to-Peer Lending Services (LPBBTI), please be advised: CAUTION, THIS TRANSACTION IS HIGH-RISK.YOU MAY EXPERIENCE LOSSES OR LOSE MONEY. DO NOT BORROW IF YOU DO NOT HAVE THE ABILITY TO REPAY. CONSIDER WISELY BEFORE TRANSACTING.
Appstore IOS Google Play Android Huawei App Gallery HarmonyOS

Bisnis Syariah yang Sudah Merekah

Admin DSI
27 September 2020

Bisnis Syariah yang Sudah Merekah

 

Bisnis syariah di Indonesia kian berkembang pesat dan diyakini akan terus bertumbuh. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Bahkan di tengah pandemi Covid-19, Industri Keuangan Non Bank (LKNB) Syariah masih mencatatkan pertumbuhan positif.

 

Deputi Komisioner IKNB 2 Otoritas Jasa keuangan (OJK) Mochamad Ihsanuddin memaparkan, IKNB syariah hingga pertengahan tahun ini masih bisa tumbuh positif sekitar 7,9%, meskipun untuk beberapa sektor mengalami pertumbuhan negatif.

 

“Bila ditotal (dari seluruh sektor IKNB syariah), kalau dijumlahkan masih ada growth 7,9%, jadi masih tumbuh positif,” kata Mochamad Ihsanuddin dalam acara Zooming with Primus bertajuk “Menanti Bisnis Syariah Merekah” yang disiarkan langsung BeritaSatu TV, Kamis (24/9/2020).

 

Fintech P2P Lending Syariah

Sementara itu menurut CEO Dana Syariah Taufiq Aljufri, bisnis syariah di Indonesia saat ini sebetulnya sudah dalam fase “merekah”. Hal ini terlihat dari performa bisnis Dana Syariah, fintech peer-to-peer (P2P) lending yang menggunakan prinsip syariah.

 

Dalam dua tahun terakhir, permohonan dari para borrower yang membutuhkan dana dengan skema syariah meningkat sangat pesat. Di sisi lain, banyak investor atau lender yang masuk ke platform dana syariah.

 

“Tahun lalu, dana syariah menyalurkan dana sekitar Rp 250 miliar. Kemudian di 2020 walaupun diliputi kondisi pandemi Covid-19 yang luar biasa, tetap terjadi pertumbuhan pendanaan sampai lebih dari 200%,” kata Taufiq Aljufri.

 

Namun diakui Taufiq, penyebaran pelaku usaha ekonomi syariah yang masih terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera menjadi salah satu hal yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi syariah belum bisa secepat yang diharapkan.

 

“Di sinilah pentingnya hadirnya teknologi, dalam hal ini finetch yang menggunakan kemajuan teknologi, supaya ada cara baru yang bisa secara online melakukan pendanaan kepada proyek-proyek yang sudah diseleksi. Cara baru ini membuat prosesnya menjadi lebih mudah, cepat, tidak ada batas waktu dan tempat,” ujarnya.

 

Sumber: BeritaSatu.com

 

More News

Test Berita
Test News
Admin DSI
23 April 2025
Danasyariah Brings Excitement to the National Entrepreneurship Festival 2025
Jakarta, More than 10,000 entrepreneurs from the Tangan Di Atas (TDA) Community gathered at Gedung Smesco Indonesia to attend the National Entrepreneu
Admin DSI
20 January 2025
Danasyariah Brings Excitement to the National Entrepreneurship Festival 2025
Jakarta, More than 10,000 entrepreneurs from the Tangan Di Atas (TDA) Community gathered at Gedung Smesco Indonesia to attend the National Entrepreneu
Admin DSI
20 January 2025
If you come across any fraud or misconduct claiming to represent Danasyariah, please report it immediately.